CARA MENGAWETKAN PAKAN TERNAK

CARA MENGAWETKAN  PAKAN TERNAK | Penghilang Bau Kotoran Ternak. Cara mengawetkan pakan ternak ada beberapa metode, salah satunya adalah dengan cara pembuatan Silase. Silase adalah bahan pakan hasil proses fermentasi yang terkontrol, dan biasanya terbuat dari hijauan yang berkadar air tinggi. Proses fermentasi yang terkontrol tersebut dalam hal kondisi an-aerob, kadar airnya, substratnya dan mikro organismenya. 
Tujuan pembutan silase adalah untuk menstimulir terbentuknya asam laktat karena dengan adanya asam laktat derajat keasaman menjadi tinggi (pH rendah) sehingga hijauan berkadar air tinggi tersebut menjadi tahan lama disimpan. Atau dengan kata lain adalah pengawetan hjijauan dengan kadar air tinggi agar tahan lama. Proses pembuatan silase disebut Ensilage.

Kiat agar fermentasi terkontrol adalah :

  1. Kondisi Aerob, sehingga memerlukan silo atau tempat pembuatan silase yang kedap udara.
  2. Kadar air hijauan awal sekitar 65%.
  3. CHO non struktural tinggi
  4. Bakteri pembentuk asam laktat (lactobasilus) harus dominan.
Keuntungan Pembuatan Silase adalah sebagai berikut :
  • Bila Ensilage berhasil, akan dihasilkan bahan pakan berkualitas tinggi yang masih banyak mengandung air (succulent).
  • Dapat disimpan lama selama masih dalam silo.
  • Menghasilkan hijauan persatuan luas yang lebih banyak.
  • Proses penyimpanan dan pemberian pakan dapat diberikan secara mekanis.
  • Pembuatan silase tidak tergantung pada cuaca.
  • Tidak mengandung parasit, karena pH rendah.
  • Sedikit terjadi kehilangan nutrien, misalnya karena rontoknya daun dan  kerusakan akibat sinar matahari  (misalnya kerusakan karoten).
Sedangkan kerugian pembuatan Silase adalah : 
  • Memerlukan tempat khusus (silo)
  • Perlu tenaga banyak.
  • Perlu peralatan yang banyak
  • Ada kemungkinan gagal, sehingga tidak dapat diberikan pada ternak
  • Bila silase diambil dari silo harus segera diberikan pada ternak, karena mudah rusak. 
  • Biasanya ternak tidak langsung mau memakan pakan hasil ensilage karena bau dan rasa yang berbeda dengan pakan hijauan segar.
  • Sifat asam pada silase dapat merusak mekanisme sistem rumen pencernaan, karena sellulosa optimal pada pH 6,0 padahal pakan silase mempunyai pH rendah dibawah 6,0.
  • Untuk ternak non ruminansia tidak dianjurkan memakan pakan silase
Cara mengawetkan Pakan Ternak dengan Proses Pembuatan Silase melalui tahap  berikut ; 
  1. Pembuatan Silo. Silo adalah suatu alat yang bisa membuat situasi di dalamnya menjadi kedap udara. Bisa dibuat dari drum plastik, drum seng, kantong plastik tebal, silo dari semen dan lain-lain. Yang perlu dilakukan adalah sebelum memasukkan bahan pakan ke dalam silo, harus dipastikan bahwa bagian dalam silo dalam keadaan yang kering.
  2. Pemotongan Hijauan, usahakan hijauan pada saat sebelum berbunga sehingga dihasilkan hijauan yang berkualitas baik, kadar karbohidrat non strukturalnya masih tinggi. Kadar air hijauan sebaiknya antara 58% sampai 72%.
  3. Pengeluaran Oksigen dari dalam silo. Hal ini harus dilakukan karena proses silase terjadi dalam suasana an-aerob. Pengeluaran udara dilakukan dengan jalan pemadatan hijauan sehingga udara yang ada diantara hijauan dapat dikeluarkan.
  4. Pengisian Silo dengan hijauan. Pengisian silo harus dilakukan dengan secepat mungkin.
  5. Penutupan Silo. Setelah silo penuh dengan hijauan harus segera ditutup rapat sehingga udara tidak bisa masuk ke dalam silo.
Dalam Mengawetkan Pakan Ternak dengan Silase ini terkadang perlu ditambahkan bahan additif untuk membantu atau memperlancar Ensilage. Penambahan ini diperlukan khususnya jika hijauan yang diproses berkualitas rendah yang ditandai dengan kandungan karbohidrat mudah larut atau karbohidrat non-strukturalnya rendah. 
Bebarapa bahan silase aditif adalah :
  1. Silase aditif yang memperlancar fermentasi : bakteri laktobasilus, enzym sellulase, tetes tebu, tepung tapioka dan tepung bijian.
  2. Silase aditif yang memperbaiki nilai bahan pakan : bebijian, tetes, CaCo3, Urea. CaCo3 dan Urea fungsinya adalah memperpanjang masa fermentasi karena asam yang terbentuk dinetralisir sehingga pH tidak cepat turun.
Pakan hasil proses silase dinilai melalui beberapa kriteria, yaitu :
  1. Secara fisik yang meliputi ; warna mendekati warna hijauan asli, tidak boleh berwarna coklat apalagi hitam, tidak berjamur, teksturnya jelas, baru dan rasanya asam.
  2. Secara kimia yang meliputi ; pH rendah (dibawah 4,2), asam butirat tidak ada atau rendah sekali, asam laktat tinggi, N amonia rendah.
Demikian informasi mengenai Cara Mengawetkan Pakan Ternak melalui pembuatan Silase. Semoga bermanfaat untuk Anda.






1 komentar

  1. Bagi para peternak kelinci yang membutuhkan molase/tetes tebu untuk campuran pakannya silahkan call me 0812 1993 7517

    BalasHapus